Senin, 28 November 2016

media sosial path


Path adalah sebuah aplikasi jejaring sosial pada telepon pintar yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi gambar dan juga pesan.[1] Penggunaan dari Path ditargetkan untuk menjadi tempat tersendiri untuk pengguna berbagi dengan keluarga dan teman-teman terdekat.Dave Morin, salah satu dari pendiri Path dan CEO dari perusahaan tersebut berkata: “Yang menjadi visi utama kami adalah untuk membuat sebuah jejaring dengan kualitas yang tinggi dan menjadikan pengguna nyaman untuk berkontribusi setiap waktu.” 
Perusahaan ini berawal dengan aplikasi pada iPhone dan juga website lalu merilis versi Android kemudian. Perusahaan ini berkompetisi dengan jejaring sosial lainnya seperti Instagram.
Berpusat di San Fransisco, California, perusahaan ini didirikan oleh Shawn Fanning dan mantan Eksekutif dari Facebook, Dave Morrin. Path didirikan dengan tujuan membuat sebuah jurnal yang interaktif bagi penggunanya.
Penggunaan Path berbeda dari jejaring sosial lainnya di mana hanya pengguna yang telah disetujui yang dapat mengakses halaman Path seseorang. Status privasi dari aplikasi ini menjadikan Path lebih eksklusif dari berbagai jejaring sosial yang ada. Path dapat digunakan di iPhoneiPadiPod Touch, dan Android versi apapun. Aplikasi ini tersebar melalui Apple Application Store dan berbagai situs aplikasi lainnya.


Fitur lain dari Path adalah foto dan video di mana pengguna dapat mengunggah foto dan juga video untuk berbagi dengan pengguna lain. Proses pengunggahan foto dapat melalui proses edit terlebih dahulu dengan filter foto yang tersedia. Untuk unggahan video, pengguna dapat mengunggah video yang ada dengan batas waktu tertentu. Mengunggah foto dan video dapat dilakukan dengan mengambil data yang tersedia di dalam telepon seluler ataupun mengambil foto dan video baru.


Path memungkinkan pengguna untuk membagikan lokasi berada dengan pengguna lain. Fitur ini dapat tersambung dengan jejaring sosial Foursquare apabila pengguna memiliki akun di jejaring sosial tersebut. Penandaan lokasi dilakukan dengan GPS yang terdapat di dalam telepon seluler pengguna dan mengakses data dari lokasi yang tersedia melalui Foursquare.


Pengguna Path dapat membagikan musik yang sedang mereka dengar, film yang sedang ditonton, atau buku yang sedang dibaca oleh pengguna sendiri kepada pengguna lainnya. Data dari musik, film, dan buku dapat diambil dari arsip Path sendiri. Pengguna terlebih dahulu mencari judul dari lagu, film, dan buku yang diinginkan dan kemudian dipilih untuk dibagikan dengan pengguna lain.


Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah status yang diinginkan dengan menggunakan huruf serta emoticon yang ada. Fitur-fitur Path ini dapat dilakukan secara bersamaan dalam satu post.


Fitur ini menandakan bahwa si pengguna sedang tidur dan dapat menghitung jangka waktu dari saat tombol tidur ditekan sampai tombol bangun ditekan kemudian. Pada saat mode tidur sedang aktif, pengguna tidak dapat mengakses halaman Path sebelum tombol bangun ditekan. Apabila pengguna mengaktifkan fitur ini maka akan muncul status tidur di halaman pengguna sendiri dan pengguna lainnya. Demikian pula halnya apabila tombol bangun ditekan kemudian.


Fitur ini merupakan salah satu fitur terbaru Path di mana pengguna dapat mengirim pesan secara pribadi kepada pengguna lain. Pengguna yang akan menerima pesan haruslah terlebih dahulu menjadi teman dari pengguna. Pesan pribadi ini dapat menggunakan huruf, emoticon maupun stiker yang dapat didapatkan dari fitur belanja.


Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah komentar untuk setiap momen dari pengguna lain yang telah menjadi teman. Fitur komentar dapat digunakan untuk setiap jenis momen yang ada seperti foto, status, musik, dll.


Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyatakan emosi yang merupakan tanggapan dari setiap momen pengguna lain. Emosi yang dapat dipilih adalah “senyum”, “berkerut”, “terkejut”, “tertawa”, dan “suka”. Setiap emosi yang dipilih oleh pengguna lain atas momen yang diunggah akan terlihat pada momen tersebut.


Fitur ini memberikan pengguna informasi atas berapa banyak dari pengguna lain yang telah melihat momen yang diunggah pengguna. Setiap pengguna yang telah melihat momen yang diunggah akan terlihat di bagian khusus dan dapat diakses oleh setiap pengguna.

Rabu, 30 Maret 2016

ALFABET

alfabet :


A: Alpha
B: Bravo
C: Charlie
D: Delta
E: Echo
F: Foxtrot
G: Golf
H: Hotel
I: India
J: Juliet
K: Kilo
L: Lima
M: Mike
N: November
O: Oscar
P: Papa
Q: Quebec
R: Romeo
S: Sierra
T: Tango
U: Uniform
V: Victor
W: Whiskey
X: X-ray
Y: Yankee
Z: Zulu

CARA MENANGANI TAMU

Syarat Penerima Tamu
Penerima tamu harus memiliki kualifikasi yang memenuhi syarat, kulaifikasi ini diperlukan agar tamu – tamu yang berkunjung mendapatkan kesan yang positif terhadap perusahaan. Untuk menjadi seorang penerima tamu atau resepsionis yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.      Sopan dan ramah
2.      Berkepribadian menarik
3.      Bijaksana
4.      Memepunyai pengetahuan yang memadai mengenai struktur organisasi dan hal – hal penting yang berkaitan denga organisasi, serta pengetahuan lain yang berkaitan dengan itu.
B. Menerima Tamu
Tata cara menerima tamu dalam suatu organisasi umumnya dibedakan dalam dua tata cara, yaitu tata cara langsung yang dikelola oleh tiap bagian dan tata cara yang dikelola oleh penerima tamu, resepsionis, atau oleh unit khusus. Dalam hal ini yang perlu menjadi perhatian adalah tamu yang akan menemui pimpinan. Tamu yang akan menemui pimpinan biasanya akan diterima terlebih dahulu oleh sekretaris. Kesan pertama bagi seorang tamu adalah pelayanan tamu, maka setiap tamu hendaknya diberi suatu pelayanan yang sebaik – baiknya.
Sebelum menerima tamu, sekretaris hendaknya:
1.       Mencatat semua data atau informasi yang berhubungan dengan janji pertemuan yang akan dilakukan oleh klien dengan pimpinan atau pihak perusahaan.
2.      Menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan sebelum hari pertemuan yang telah ditentukan tiba.
3.      Menerima dengan baik setiap klien atau perwakilan dari perusahaan lain yang menelpon untuk membuat janji pertemuan.
4.      Memberikan perhatian khusus pada area resepsionis karena area tersbut merupakan tempat pertama di mana tamu memberikan kesan terhadap perusahaan. Area resepsionis yang rapi dan bersih tentu akan memberikan kesan yang positif bagi tamu yang berkunjung.
5.      Memberikan petunjuk arah lokasi apabila tamu yang akan berkunjung tidak mengetahui lokasi perusahaan, selain itu juga memberikan arahan mengenai hal – hal yang harus dipersiapkan sebelum bertamu.
6.      Sekretaris menyiapkan dan memberikan gambaran umum secara formal yang berkaitan dengan perusahaan apabila tamu yang berkunjung adalah klien baru yang ingin mengadakan kerjasama dengan perusahaan.
C. Melayani Tamu
Menurut Sedarmayanti, hal – hal yeng perlu dipahami dan dilaksanakan oleh penerima tamu untuk diterapkan, antara lain:
1.      Memberi salam dan menyapa tamu dengan ramah, sopan, dan menanyakan keperluan tamu serta mempersilahkan tamu mengisi buku tamu.
2.      Penerima tamu harus mampu menjaga pambicaraan dan mampu membedakan hal – hal yang perlu dan tidak perlu untuk dibicarakan dengan tamu.
3.      Penerima tamu harus dapat mengarahkan tamu, memberikan informasi yang dibutuhkan oleh tamu, dan membantu pimpinan dalam melayani dan membuat perjanjian dengan tamu.
4.      Penerima tamu harus memberikan penjelasan dengan baik dan sopan apabila pimpinan tidak dapat menerima tamu pada waktu yang telah disepakati, dengan demikian tidak menyinggung perasaan tamu.
5.      Usahakan agar tamu merasa senang dan nyaman apabila tamu harus menunggu. Jika memungkinkan disediakan bahan bacaan (koran, majalah, dan lain- lain) di ruang tamu.
6.      Berikan perhatian kepada setiap tamu dan segera ambil keputusan dengan pertimbangan tertentu apabila tamu ternyata harus bertemu dengan pejabat atau bagian lain.
Sedangkan menurut Bendeich, ada sebelas poin yang harus terkandung dalam menerima tamu, yaitu:
1.      Welcome callers pleasantly
Misal:
Tamu baru : “Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?”
Tamu rutin : “Selamat pagi, Pak Jihan. Bagaimana kabarnya? Kebetulan Pak Johan sedang menerima tamu, tapi beliau tidak akan membiarkan Bapak menunggu terlalu lama. Apakah Bapak ingin membaca koran sambil menunggu beliau?
2.      Pay attention
Tamu baru ataupun tamu lama harus diperhatikan dengan baik. Dengarkan terlebih dahulu apa yang mereka inginkan lalu usahakan untuk membantu mereka.
3.      Obtain relevant information
Jika menanyakan tujuan tamu/ klien untuk bertemu dengan seorang pegawai (baik atasan atau bukan), tunjukkan dengan antusias dan ramah.
4.      Help clients wait
Jika ada keterlambatan, segera komunikasikan keterlambatan terseut kepada tamu. Tawarkan majalah, koran, dan sebagainya. Jika dalam perusahaan terdapat cafe, maka tamu dapat ditawarkan untuk menikmati minuman ringan.
5.      Care for the reception area
Area penerimaan tamu harus teratur, rapi, dan bersih. Akan lebih baik jika disediakan asbak bersih, koran, atau majalah. Ruangan dapat diperindah dengan pot bunga, tanaman, dan sebagainya.
6.      Establish an executive file
Berguna untuk membantu menghubungi para eksekutif secara tepat dan menghubungkan klien pada orang yang tepat pula, maka penerima tamu harus mengetahui jadwal atau lokasi para eksekutifnya.
7.      Don’t prejudge
Penerima tamu harus bijaksana dalam menghadapi siapapun tamu yang datang. Jika tamu yang datang berpenampilan kurang meyakinkan, bukan berarti kita menganggap mereka tidak penting.
8.      Deal with problems
Tamu yang tidak sopan, pemarah, dan lain – lain, harus ditanggapi dengan bijaksana dan tetap berusaha untuk menjalin kerjasama yang baik dan menerangkan sebaik – baiknya informasi yang diperlukan oleh tamu tersebut. Jangan mudah terpancing emosi atau agresif.
9.      Satisfy caller’s needs
Jika orang yang berkepentingan sedang tidak ada di tempat, cari alternatif dengan menghubungkan tamu dengan pihak lain yang lebih tepat untuk menanganinya, sehingga tamu tidak perlu datang berulang kali. Berika saran agar tamu menelpon dan membuat janji terlebih dahulu sebelum datang ke perusahaan.
10.  Say goodbye
Misalnya: “sampai jumpa, terima kasih atas kunjungan Anda.”
11.  Keep an up to date client file and accurate appointment records
Arsip dari setiap klien perlu dijaga dengan baik. Selain itu, setiap tamu yang datang perlu dibuat pencatatan karena harus di-follow up  oleh perusahaan. Dengan demikian, tidak seorangpun pegawai perkantoran yang mengetahui siapa dan apa maksud kedatangan tamu yang masuk dan keluar perusahaan, apalagi jika tamu tersebut tamu yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Setiap perkantoran harus melayani tamu yang datang ke perusahaan dengan baik, baik tamu yang sudah membuat janji terlebih dahulu maupun tamu yang tidak membuat janji terlebih dahulu. Penanganan tamu yang baik sangat diperlukan agar tamu merasa terpuaskan, terutama bagi para stakeholders yang memiliki kepentingan langsung terhadap perusahaan, dan juga untuk memberikan kesan yang positif terhadap perusahaan secara keseluruhan.
Kesan pertama yang positif penting dicapai karena selanjutnya dapat mempermudah hubungan kerjasama yang saling menguntungkan di masa – masa yang akan datang serta mendukung terciptanya hubungan yang lebih kondusif di antara mitra bisnis perusahaan.

CARA MENANGANI TELEPON

Cara menangani
Telepon
Sikap dalam pelanyanan efektif yang perlu diperhatikan sebagai seorang penerima telepon
Tata cara menerima telepon yang baik
Etika dan Tata Cara Menangani Telepon Keluar
PENUTUP
       Cara menangani telepon ada dua macam yaitu: 

1. Respon untuk panggilan (incoming calls)
2. Melakukan panggilan (outgoing calls)
SLIDE 3
      sikap dalam pelanyanan efektif sebagai seorang penerima telepon yang perlu diperhatikan adalah 7C yaitu:

1. Caring
 
    Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat masalah konsumen atau penelepon

2. Commited
    Merasa terikat dengan organisasi,tidak melemparkan permasalahan kepada orang lain dengan alasan bukan tugas atau urusan pribadi

3. Confident
    Penuh keyakinan dalam mengatasi masalah. 
 

4. Considetate
    Bersahabat, menolong, dan mengerti emosi penelepon

5. Controlled
    Tidak terbawa emosi pada saat penelepon mengungkapkan kekecewaan ( marah )

6. Creative
    Mampu menemukancara - cara yang baik dalam menerima telepon

7. Contagious
    Besikap gembira,antusias, sejuk, damai pada penelepon.
 
 
TATA CARA MENERIMA TELEPON YANG BAIK
a.Begitu telepon berdering, sekretaris harus sekretaris segera mengangkat. Telepon, jangan biarkan telepon berdering lebih dari 3 kali.
b. Angkat telepon dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang alat tulis dan block note.
c. Menjawab telepon hendaknya singkat, jelas, dan sopan. Ucapkan salam misalnya : “Selamat pagi, PT Mahakam  Trade”. Hindari penggunaan kata “Halo”.
d. Mencatat segala pesan atau permintaan penelepon dengan penuh perhatian
e. Bila perlu, sekretaris dapat meminta penelepon agar mengeja kata-kata asing atau nama yang sulit.
f. Nomor-nomor telepon, angka-angka, dan pesan-pesan penting harus diulang agar dapat dicek kebenarannya.
g. Menutup telepon setelah penelepon memutuskan hubungan terlebih dahulu.
Etika dan Tata Cara Menangani Telepon Keluar
Etika Berbicara Ketika
Melakukan Panggilan Keluar
a. Ucapkan salam.
b. Sebutkan identitas diri dan perusahaan.
c. Utarakan maksud yang ingin disampaikan dengan santun.
d. Ucapkan terima kasih.
Tata cara menangani telepon keluar
1. Sebelum menghubungi nomor telepon yang diinginkan, hendaknya sekretaris mencari atau mencocokkan dengan buku telepon
2. Mencatat semua pokok-pokok permasalahan yang akan disampaikan pada sebuah block note
3. Jika salah sambung hendaknya segera minta maaf
4. Bila hubungan sudah tersambung, sekretaris harus segera memperkenalkan diri dan menyatakan maksud menelepon
5. Bila selesai mengadakan pembicaraan, letakkan kembali gagang telepon dengan baik

Jumat, 18 Maret 2016

cinta beda keyakinan

Aku mencintai mu karena Allah
Dan kamu mencintai Ku karena tuhan mu

Keyakinan memang nomor 1,
Tapi hati tidak bisa bohong

Hanya takdir yang bisa
Menyatuhkan kita kelak